Di masa lalu, komunikasi hanya diperuntukkan bagi orang-orang kalangan atas, terutama bagi para imam. Untuk memperbanyak salinan kitab suci orang menyalinnya dengan tulisan tangan. Begitu pun dengan bangsa China yang menyalin tulisan-tulisan menggunakan ukiran pada kayu ataupun tinta, tepatnya sekitar tahun 1041 SM. Hal ini sangat tidak efisien karena tingkat kesalahan dalam penulisan akan bertambah besar. Oleh karenanya orang-orang mencari cara yang lebih mudah dan efisien dalam memperbanyak komunikasi tulisan, yaitu melalui metode pencetakan.
Teknik cetak-mencetak sendiri sebenarnya sudah mulai digunakan pada abad ke-14 oleh bangsa China dengan menggunakan sistem block printing. Akan tetapi pada perkembangannya, tidak ada perubahan yang berarti jika dibandingkan dengan perkembangan mesin cetak di negara barat, dikarenakan alphabet China yang sulit diterapkan di mesin ketik .
Era revolusi industri yang kerap kali dihubungkan dengan penemuan mesin uap juga mengingatkan kita pada penemuan mesin cetak oleh Johannes Guttenberg pada tahun 1455 di Jerman. Awalnya Guttenberg membuat acuan huruf logam dengan menggunakan timah hitam untuk membentuk tulisan aksara latin. Kemudian ia berhasil menggabungkan semua unsur mesin cetak seperti huruf cetak yang bergerak, prosedur penyetelan dan peletakan huruf-huruf yang sempurna, penggunaan tinta yang serasi untuk menghasilkan cetakan, dan penggunaan bahan cetakan seperti kertas sehingga menjadi mesin cetak yang lebih produktif. Dengan teknologi cetak yang dikembangkannya, produksi cetak dapat dilakukan secara besar-besaran dalam waktu yang relatif singkat.
Meski pada saat itu mesin cetak buatan Guttenberg hanya digunakan dalam pencetakan Alkitab dan membantu beberapa pekerjaan di bidang informasi yang bersifat religius, namun prinsip dasar kerja mesin tersebut masih berlaku hingga dewasa ini dalam kegunaannya untuk menghasilkan cetakan massal.
Dalam perkembangannya, dengan berbagai hambatan yang dihadapi, masyarakat menjadi termotivasi untuk mengembangkan metode penerbitan sebelumnya menjadi lebih cepat dalam proses pencetakan dan pendistribusian informasinya hingga sampailah pada era telekomunikasi tahun 1844. Seorang pria cerdas bernama Samuel Morse menciptakan mesin telegraf pertama yang berhasil mendistribusikan pesan dari Baltimore ke Washington DC. Begitulah perkembangan teknologi terus berlanjut ke arah modernitas yang dikenal sebagai era komunikasi interaktif. Kemajuan teknologi komunikasi pada tahun 1942 ditandai dengan hadirnya komputer mainframe yang diperkenlkan dengan nama ENIAC (Electronic Numerical Integrator and Calculator) di kota Philadelphia, Amerika Serikat.
Printer Dot Matrix
Printer dot matrix bekerja menggunakan head printer yang bergerak bolak-balik ke depan dan ke belakang atau ke atas dan ke bawah. Cara kerjanya mirip dengan mesin tik, di mana ada pita yang dipukul-pukul. Namun pada printer dot matrix, pita ini dipukul-pukul oleh dot matrix. Dot matrix itu sendiri adalah sebuah array dua dimensi dari kumpulan dot-dot yang dapat membentuk huruf, simbol, dan gambar.
Printer dot matrix pertama kali dikenal pada tahun 1964. Pada tahun 1990 mulai muncul printer dot matrix yang mendukung koneksi ke komputer menggunakan port USB. Keuntungan printer dot matrix adalah harga cetaknya yang murah dan bisa mencetak pada kertas yang dapat menyalin apa yang dicetak di depannya pada kertas-kertas di belakangnya seperti yang dewasa ini sering kita lihat di supermarket-supermarket. Kekurangannya, printer ini berisik dan terbatas kualitas cetaknya.
Printer Inkjet
Printer inkjet adalah alat cetak yang sudah menggunakan tinta untuk mencetak dan kualitas untuk mencetak gambar berwarna cukup bagus. Printer dengan sistem inkjet diperkenalkan pada tahun 1984. Pada tahun 1984 printer inkjet menggantikan printer dot matrix yang mengakibatkan pergantian pita. Tak lama kemudian pabrik-pabrik printer mulai mengkonsep teknologi inkjet sesuai dengan tuntutan kemajuan. Dan pada tahun 90-an, metode tersebut tersebar luas. Saat ini metode cartridge diperlukan untuk mencetak baik hitam-putih ataupun gambar dan foto berwarna.
Printer Laser
Pada tahun 1953, printer dengan kecepatan tinggi pertama kali di kembangkan oleh Remington-Rand yang digunakan di UNIVAC computer. Pada tahun 1938, Chester Carlson memperkenalkan proses cetak basah yang disebut electrophotography yang kemudian hari dinamakan Xerox, yang kemudian berkembang menjadi penemuan teknologi printer laser. Printer laser yang sesungguhnya dinamakan EARS yang dikembangkan di Xerox Palo Alto Research Center, di mulai tahun 1969 dan selesai pada bulan November tahun 1971. Tenaga ahli Xerox, Gary Starkweather mengadopsi teknologi copy Xerox menjadi printer laser. Xerox 9700 adalah produk printer laser pertama Xerox dengan teknologi xerographic laser yang dirilis tahun 1977. IBM sendiri memulai teknologi ini dengan IBM 3800 yang dipasang pertama pada kantor pusat akunting di F.W.Woolworth’s North American Data Center di Milwaukee, Winconsin tahun 1976. IBM 3800 adalah industri pertama dengan sistem printer berkecepatan tinggi. Mengkombinasikan teknologi laser dan electrophotography. Tahun 1992, Hewlett-Packard memperkenalkan LaseJet 4 yang terkenal, menggunakan resolusi 600 x 600 dot per inch(dpi).
Cara menggunakan & merawat printer :
- Pertama setelah membeli printer bacalah terlebih dulu buku petunjuk (manual) yang disertakan printer. Meskipun hal ini kelihatan sepele namun hal ini jangan anda remehkan, Meskipun sudah berpengalaman, namun ada beberapa informasi yang harus diketahui untuk tipe printer jenis tertentu. Bagian penting yang wajib dibaca dalam buku petunjuk adalah cara menginstall ke dalam komputer. Perhatikan juga peringatan khusus yang ditulis dalam buku tersebut.
- Pastikan listrik yang anda digunakan stabil, karena jika listrik tidak stabil bisa merusak printer itu sendiri, jika merasa perlu anda bisa menambhakn stabiliser agar aman
- Pasanglah tinta sesuai prosedur. Pada printer tipe inkjet, saat pertama kali dihidupkan, printer akan menghabiskan beberapa menit untuk melakukan cleaning. Jangan pernah mematikan komputer yang sedang melakukan proses cleaning.
- Jagalah kebersihan. Jika tidak digunakan, sebaiknya printer ditutup dengan kain—apalagi jika tinggal di daerah berdebu. Penutupan ini tidak hanya pada bagian atas, tapi juga menutupi seluruh tubuh printer. Serangga seperti kecoa, tikus, semut, dan sebagainya, bisa menyebabkan kerusakan parah pada mainboard printer. Juga jangan dibiasakan makan dekat printer, karena sisa/potongan makanan dapat mengundang serangga yang bisa menyebabkan kerusakan printer.
- Usahakan jangan menggunakan tinta /catridge palsu. jangan sampai karena faktor ekonomis malah jadinya anda keluar duit banyak untuk service printer. Kerusakan yang paling umum ditimbulkan olah tinta palsu adalah jebolnya mainboard printer. Biaya yang harus dibayar untuk mengganti (umumnya tidak bisa diperbaiki) mainboard jelas tidak sebanding dengan penghematan yang diraih karena menggunakan tinta palsu.
- Cartridge tinta tak hanya berisi tinta saja. Bagian dalam beberapa merek printer, mengandung mekanisme penyeimbang tekanan udara, nozzle, dan sirkuit elektronik. Masing-masing komponen tersebut bekerjasama dan berkalibrasi sehingga menghasilkan tetesan tinta yang tajam, akurat, dan anti bocor. Dengan mengisi ulang, sinkronisasi kerja setiap komponen akan terpengaruh sehingga tinta bisa bocor dan hasil cetak menjadi tidak tajam. Tinta palsu tidak memiliki kekentalan dan ukuran partikel yang standar sehingga bisa menyebabkan kerusakan pada printhead. Pada printer laser, tinta palsu juga berpeluang besar membuat rusaknya mainboard.
- Untuk printer laser, sebelum memasang toner, sebaiknya toner diguncang-guncang dulu (sesuai petunjuk di pembungkus toner) untuk menghindari penggumpalan toner karena penyimpanan dalam waktu lama.
- Simpan media cetak (kertas, transparansi, atau material lain) pada tempat yang kering. Jaga agar media tidak terlipat, keriput atau bergelombang. Hindari penggunaan kertas yang berdebu, tepinya tidak rata (bekas sobekan), bekas fotokopi, karena dapat mengakibatkan kertas tersangkut dalam printer, hasil cetakan tidak tajam, atau bahkan merusak tinta/toner.
- Untuk printer warna, diupayakan menggunakan warna-warna yang ada secara seimbang. Hindari penggunaan warna tertentu secara sering, khususnya pada printer yang menempatkan ketiga tinta warnanya dalam satu wadah. Pada printer jenis ini, jika salah satu warna habis, maka printer akan menggunakan komposisi warna lain untuk sebisa mungkin membuat warna yang akan dicetak. Selain hasilnya tidak seperti yang di inginkan, juga bisa merusak printer. Pada printer inkjet, warna yang habis akan mengering dan bisa menyebabkan terganggunya suplai tinta pada printhead.
- Gunakan media (kertas, transparansi, atau material lain) sesuai dengan spesifikasi yang tercantum pada buku petunjuk. Media merupakan faktor penting dalam menghasilkan kualitas cetakan yang prima. Umumnya, tinta yang dibuat oleh vendor tertentu akan menghasilkan kualitas maksimal jika digunakan untuk mencetak dengan printer bermerek yang sama.
- Hindari penggunaan printer yang jarang, karena sama seperti perangkat komputer lainnya jika jarang dipakai malah beresiko rusak, jadi setidaknya 2minggu sekali anda tes untuk mengeprint agar tinta yang ada tidak kering dan komponent printer yang ada berjalan normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar